BAB 3
HUBUNGAN
ANTARA STRUKTUR SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL
A. Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas
berasal dari bahasa latin “mobilis” yang berarti mudah dipindahkan. Mobilitas
sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan
peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu
departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan
gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang
berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya.
Namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap
orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial
(social mobility).
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Mobilitas Sosial
Menurut
hasil pengamatan para ahli ilmu sosial, terdapat beberapa factor yang
berpengaruh terhadap mobilitas manusia yaitu,
1.
Status
Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status
sosial yang dimiliki oleh orang tuanya karena ketika dilahirkan tidak ada
seorang yang dapat memilih statusnya sendiri.
2.
Keadaan
Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong
terjadinya mobilitas manusia
3.
Situasi
Politik
Situasi politik dapat menyebabkan
terjadinya mobilitas manusia dalam suatu negara. Meskipun tanah air subur dan
dapat menjamin hidup yang baik, namun kondisi politiknya tidak kondusif atau
mendukung, bisa berpengaruh pada mobilitas manusia di suatu negara.
4.
Motif-motif
keagamaan
Fakta sejarah telah mencatat bahwa motif
keagamaan dapat mendorong terjadinya mobilitas manusia. Hal ini didorong oleh
adanya kewajiban untuk menyebarkan ajaran agama kepada ,masyarakat atau bangsa
lain atau karena adanya diskriminasi agama, sehingga seseorang merasa tertekan
dan tidak leluasa beraktivitas dengan agama yang dianutnya. Maka bisa jadi
seseorang itupun berpindah agama atau berpindah tempat kediaman.
5.
Factor
kependudukan (Demografi)
Factor kependudukan biasanya
menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Pertambahan jumlah penduduk yang
pesat mengakibatkan sempitnya tempat pemukiman disatu pihak dan kemiskinan
dilain pihak. Keadaan demikian mendorong sebagian warga masyarakat mencari
tempat kediaman yang lain. Misalnya, kepadatan penduduk di Pulau Jawa,
mendorong para penduduk jawa untuk mengikuti program transmigrasi.
6.
Keinginan
melihat daerah lain
Adanya keinginan untuk melihat daerah
lain akan mendorong manusia untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu
tempat ke tempat lain, misalnya turisme.
C. Cara untuk Melakukan Mobilitas Sosial
Secara
umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sangat
beragam, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.
Perubahan
standar hidup
Kenaikan
penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan merefleksikan
suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan
status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya
diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya
naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia
tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup
sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
b.
Perkawinan
Perkawinan pada
umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan seksual dan melanjutkan keturunan.
Namun secara sosiologis pada umumnya perkawinan juga bertujuan untuk
meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dari manusia yang bersangkutan,
namun demikian tidak semua individu memiliki pandangan tersebut. Contoh:
Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan
laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini
dapat menaikkan status si wanita tersebut.
c.
Perubahan
tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial,
seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke
tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya
yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang
yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh
masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
d.
Perubahan
tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang
tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan
bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai
kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan
sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang
diinginkannya. Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang
dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang
bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan
istilah-istilah asing.
e.
Perubahan
nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama
diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan
dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi. Contoh:
Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai
orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya.
Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah
sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden".
D.
Bentuk
Mobilitas sosial
a. Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas
horizontal merupakan peralihan individu atau obyekobyek sosial lainnya dari
suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi
perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya. Contoh:
Pak Amir seorang warga negara Amerika
Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak
Amir Gambar 5 1 Nelson Mandela (Sumber: Akses internet) disebut dengan
Mobilitas sosial horizontalkarena gerak sosialyang dilakukan Pak Amir tidak
merubah status sosialnya.
b. Mobilitas sosial vertical
Mobilitas
sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objekobjek sosial dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai
dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas
vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah
(social sinking).
1) Mobilitas
vertikal ke atas (Social climbing)
Mobilitas vertikal ke atas atau social
climbingmempunyai dua bentuk yang utama, yaitu:
a. Masuk ke dalam kedudukan yang lebih
tinggi, yaitu masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke
dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada
sebelumnya. Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena
memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah;
b.
Membentuk kelompok baru, yaitu
pembentukan suatkelompok baru memungkinkan individu untuk meningkatkan status
sosialnya, misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi. Contoh:
pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari
organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.
2)
Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
Mobilitas
vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama, yaitu turunnya kedudukan dan
turunnya derajat kelompok. Turunnya kedudukan bilamana kedudukan individu turun
ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat
karena melakukan tindakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugas. Turunnya
derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa
disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contoh: Juventus terdegradasi ke seri
B. akibatnya, status sosial tim pun turun.
c.
Mobilitas
antargenerasi
Mobilitas
antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya
generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini
ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu
generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan
pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh: Pak
Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga
sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh
ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi.
d.
Mobilitas
intragenerasi
Mobilitas
intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi
yang sama. Contoh: Pak Darjo adalah seorang buruh. Ia memiliki anak yang
bernama Endra yang menjadi tukang becak. Kemudian istrinya melahirkan anak ke-2
yang diberi nama Ricky yang awalnya menjadi tukang becak juga. tetapi Ricky
lebih beruntung sehingga bisa mengubah statusnya menjadi seorang pengusaha becak,
sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara
Endra dengan adiknya di sebut mobilitas antargenerasi.
e.
Gerak
Sosial Geografis
Gerak
sosial ini adalah perpindahan individuatau kelompok dari satu daerah ke daerah
lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
E.
Faktor
Penghambat Mobilitas Sosial
Ada beberapa faktor penting yang justru
menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai
berikut.
a. Perbedaan kelas rasial
Seperti
yang terjadi di Afrika Selatandi masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa
dan tidak memberi kesempatankepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk
bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteiddan
dianggap berakhir ketika Nelson Mandela seorang kulit hitam, terpilih menjadi
presidenAfrika Selatan.
a.
Agama
Seperti yang terjadi
di India yang menggunakan sistem kasta, menjadikan agama sebagai penghambat
terjadinya mobilitas sosial. Hal ini dikarenakan tidak diperkenankannya terjadi
interaksi antara manusia yang berbeda kasta.
b.
Diskriminasi
kelas
Diskriminasi dalam
sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas. Hal ini terbukti
dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan
ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya. Contoh:
jumlah anggota DPRyag dibatasi hanya 500 orang, sehingga hanya 500 orang yang
mendapat kesempatan untuk menaikan status sosialnya menjadi anggota DPR.
c.
Kemiskinan
Kemiskinan bilamana
keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok warga negara dalam jumlah sukuo
dan memadai. dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan
mencapai suatu sosial tertentu. Contoh:
"A" memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua
orangtuanya tidak bisa membiayai, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk
meningkatkan status sosialnya.
e. Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis
kelamin dalam masyrakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status
sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosialya.
F.
Saluran
Mobilitas Sosila Vertikal
a.
Angkatan
bersenjata
Angkatan bersenjata apapun namanya di suatu negara,
merupakan salah satu saluran mobilitas sosial. Angkatan bersenjata merupakan
organisasiyang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui
tahapan yang disebut kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa
pada negarakarena menyelamatkan negara dari pemberontakan, akan mendapatkan
penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan pangkat/kedudukan yang
lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah.
b.
Lembaga-lembaga
keagamaan
Lembaga-lembaga
keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya yang
berjasa dalam perkembangan Agama seperti kyai, santri, ustad, pendeta, biksudan
lain sebagainya.
c.
Lembaga
pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran
yang konkrit dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai Angkatan
Bersenjata sedang berbaris (Sumber: Akses internet) social elevator(perangkat)
yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.
Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan
yang lebih tinggi. Contohnya seorang anak dari keluarga miskin mengenyam
sekolahsampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan
dagangdan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil
menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status
sosialnya.
d.
Organisasi
politik
Seperti
angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan
berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status
sosialnya meningkat.
e.
Organisasi
ekonomi
Organisasi
ekonomi(seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain) dapat meningkatkan
tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar
jabatannya. Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena
pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah, dan karena kekayaannya
bertambah status sosialnya di masyarakat meningkat.
f.
Organisasi
keahlian
Orang
yang rajin menulis dan menyumbangkan pengetahuan/ keahliannya kepada kelompok
pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi daripada pengguna biasa.
Keterlibatan seseorang dalam suatu kempok organisasi profesi atau keahlian
mendorong yang bersangkutan mengalami perubahan sosial. Banyak ditemukan,
keterlibatan individu dalam organisasi-organisasi tersebut dengan tujuan bukan
untuk mengembangkan diri dan pemberdayaan diri serta pemberdayaan masyarakat,
tetapi diperuntukkan bagi perubahan status sosialnya.
g.
Perkawinan
Sebuah
perkawinan dapat menaikkan status seseorang. Seorang yang menikah dengan orang
yang memiliki status terpandang akan dihormati karena pengaruh pasangannya.
Demikian halnya bila terjadi sebaliknya sebaliknya. Oleh karena itu, banyak
ditemukan dalam masyarakat terjadi perkawinan yang tidak didasarkan rasa cinta
kedua belah pihak tetapi didasarkan dalam upaya peningkatan status sosial
masing-masing pihak. Hal sejenis dapat kita temuai kalau kita membaca sejarah
kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia, dimana perkawinan antara
anak raja sebagai upaya untuk menjalin perdamaian dan kerjasama diantara
kerajaan tersebut.
G.
Dampak
Mobilitas Sosia
Gejala
naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensikonsekuensi tertentu
terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensikonsekuensi itu kemudian
mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini dapat berbentuk konflik. Ada berbagai
macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya
mobilitas.
a.
Konflik
antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosialkarena
ukuranukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam
lapisan-lapisan tadi disebut kelas
sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang
ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contohnya demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan upah, menggambarkan konflik
antara kelas buruh dengan pengusaha.
b.
Konflik
antarkelompok sosial
Di
dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di
antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras.
Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi
pemaksaan, maka timbul konflik. Contohnya tawuran pelajar, perang antar
kampung, perang antar suku, perang antar geng dan sebagainya.
c.
Konflik
antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan
nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan. Contoh:
Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
d.
Penyesuaian
kembali
Setiap konflikpada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan
lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu llebih
banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang
didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari
oleh adanya rasa toleransiatau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini
disebut akomodasi.
e.
Orang-orang
akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju
karena adanya
kesempatan untuk pindah strataKesempatan ini mendorong orang untuk mau
bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contohnya seorang
anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa
depan.
f.
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial
masyarakat ke arah yang lebih baik Mobilitas sosial yang
terjadi pada masyarakat bisa mengakibatkan munculnya perubahan menuju yang
lebih baik pada masyarakat. Contohnya masyarakat Indonesia yang sedang
mengalami perubahan dari masyarakat agrariske masyarakat industri. Perubahan
ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki
kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang
pendidikan.
TUGAS
!
1.
Mengapa perkawinan merupakan saluran
yang efektif untuk melakukan mobilitas sosial ?
2.
Jelaskan dan beri contoh dari mobilitas
sosial horizontal
3.
Dampak negative apa yang dapat
ditimbulkan dengan adanya mobilitas naik? Sebutkan!
4.
Mengapa factor keagamaan bisa
menyebabkan terjadinya mobilitas sosial ?
5.
Sebutkan saluran yang ada dalam
mobilitas sosial?
6.
Sebutkan bentuk dari social climbing !
7.
Bagaimana cara seseorang melakukan
mobilitas sosial? Jelaskan!
8.
Menurut anda, apakah gaya hidup
seseorang menunjukan kelas sosial sesorang? Jelaskan!
9.
Mengapa banyak berbagai konflik yang
muncul di masyarakat akibat mobilitas ?jelaskan!
10.
Coba jelaskan beberapa pentingkah
mobilitas sosial bagi masyarakat !