Jumat, 30 Oktober 2015

materi IPS kelas XI BAB 3



BAB 3
HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL

A.      Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas berasal dari bahasa latin “mobilis” yang berarti mudah dipindahkan. Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial (social mobility).
B.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial
Menurut hasil pengamatan para ahli ilmu sosial, terdapat beberapa factor yang berpengaruh terhadap mobilitas manusia yaitu,
1.      Status Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya karena ketika dilahirkan tidak ada seorang yang dapat memilih statusnya sendiri.
2.      Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas manusia
3.      Situasi Politik
Situasi politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas manusia dalam suatu negara. Meskipun tanah air subur dan dapat menjamin hidup yang baik, namun kondisi politiknya tidak kondusif atau mendukung, bisa berpengaruh pada mobilitas manusia di suatu negara.
4.      Motif-motif keagamaan
Fakta sejarah telah mencatat bahwa motif keagamaan dapat mendorong terjadinya mobilitas manusia. Hal ini didorong oleh adanya kewajiban untuk menyebarkan ajaran agama kepada ,masyarakat atau bangsa lain atau karena adanya diskriminasi agama, sehingga seseorang merasa tertekan dan tidak leluasa beraktivitas dengan agama yang dianutnya. Maka bisa jadi seseorang itupun berpindah agama atau berpindah tempat kediaman.
5.      Factor kependudukan (Demografi)
Factor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Pertambahan jumlah penduduk yang pesat mengakibatkan sempitnya tempat pemukiman disatu pihak dan kemiskinan dilain pihak. Keadaan demikian mendorong sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman yang lain. Misalnya, kepadatan penduduk di Pulau Jawa, mendorong para penduduk jawa untuk mengikuti program transmigrasi.
6.      Keinginan melihat daerah lain
Adanya keinginan untuk melihat daerah lain akan mendorong manusia untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ke tempat lain, misalnya turisme.
C.       Cara untuk Melakukan Mobilitas Sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sangat beragam, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.       Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan merefleksikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
b.       Perkawinan  
Perkawinan pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan seksual dan melanjutkan keturunan. Namun secara sosiologis pada umumnya perkawinan juga bertujuan untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dari manusia yang bersangkutan, namun demikian tidak semua individu memiliki pandangan tersebut. Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikkan status si wanita tersebut.
c.        Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
d.       Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya. Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
e.       Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi. Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden".
D.      Bentuk Mobilitas sosial
a.       Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyekobyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya. Contoh: Pak Amir seorang warga negara  Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan  Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir Gambar 5 1 Nelson Mandela (Sumber: Akses internet) disebut dengan Mobilitas sosial horizontalkarena gerak sosialyang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya.
b.       Mobilitas sosial vertical
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objekobjek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
1)       Mobilitas vertikal ke atas (Social climbing)
Mobilitas vertikal ke atas atau social climbingmempunyai dua bentuk yang utama, yaitu:
a. Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, yaitu masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada sebelumnya. Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah;
b.  Membentuk kelompok baru, yaitu pembentukan suatkelompok baru memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya, misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi. Contoh: pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.
2) Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
Mobilitas vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama, yaitu turunnya kedudukan dan turunnya derajat kelompok. Turunnya kedudukan bilamana kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tindakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugas. Turunnya derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contoh: Juventus terdegradasi ke seri B. akibatnya, status sosial tim pun turun.
c.        Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi.
d.       Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo adalah seorang buruh. Ia memiliki anak yang bernama Endra yang menjadi tukang becak. Kemudian istrinya melahirkan anak ke-2 yang diberi nama Ricky yang awalnya menjadi tukang becak juga. tetapi Ricky lebih beruntung sehingga bisa mengubah statusnya menjadi seorang pengusaha becak, sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya di sebut mobilitas antargenerasi.
e.       Gerak Sosial Geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individuatau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
E.       Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut.
a.  Perbedaan kelas rasial
Seperti yang terjadi di Afrika Selatandi masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatankepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteiddan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela seorang kulit hitam, terpilih menjadi presidenAfrika Selatan.
a.       Agama
Seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem kasta, menjadikan agama sebagai penghambat terjadinya mobilitas sosial. Hal ini dikarenakan tidak diperkenankannya terjadi interaksi antara manusia yang berbeda kasta.
b.       Diskriminasi kelas
Diskriminasi dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya. Contoh: jumlah anggota DPRyag dibatasi hanya 500 orang, sehingga hanya 500 orang yang mendapat kesempatan untuk menaikan status sosialnya menjadi anggota DPR.
c.        Kemiskinan
Kemiskinan bilamana keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok warga negara dalam jumlah sukuo dan memadai. dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu.  Contoh: "A" memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua orangtuanya tidak bisa membiayai, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.



e.  Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin dalam masyrakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosialya.
F.       Saluran Mobilitas Sosila Vertikal
a.       Angkatan bersenjata
Angkatan bersenjata apapun namanya di suatu negara, merupakan salah satu saluran mobilitas sosial. Angkatan bersenjata merupakan organisasiyang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa pada negarakarena menyelamatkan negara dari pemberontakan, akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan pangkat/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah.
b.       Lembaga-lembaga keagamaan
Lembaga-lembaga  keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan Agama seperti kyai, santri, ustad, pendeta, biksudan lain sebagainya.
c.        Lembaga pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkrit dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai Angkatan Bersenjata sedang berbaris (Sumber: Akses internet) social elevator(perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contohnya seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolahsampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagangdan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya.
d.       Organisasi politik
Seperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya meningkat.
e.       Organisasi ekonomi
Organisasi ekonomi(seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain) dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya. Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah, dan karena kekayaannya bertambah status sosialnya di masyarakat meningkat.
f.        Organisasi keahlian
Orang yang rajin menulis dan menyumbangkan pengetahuan/ keahliannya kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi daripada pengguna biasa. Keterlibatan seseorang dalam suatu kempok organisasi profesi atau keahlian mendorong yang bersangkutan mengalami perubahan sosial. Banyak ditemukan, keterlibatan individu dalam organisasi-organisasi tersebut dengan tujuan bukan untuk mengembangkan diri dan pemberdayaan diri serta pemberdayaan masyarakat, tetapi diperuntukkan bagi perubahan status sosialnya.
g.       Perkawinan
Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang. Seorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan dihormati karena pengaruh pasangannya. Demikian halnya bila terjadi sebaliknya sebaliknya. Oleh karena itu, banyak ditemukan dalam masyarakat terjadi perkawinan yang tidak didasarkan rasa cinta kedua belah pihak tetapi didasarkan dalam upaya peningkatan status sosial masing-masing pihak. Hal sejenis dapat kita temuai kalau kita membaca sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia, dimana perkawinan antara anak raja sebagai upaya untuk menjalin perdamaian dan kerjasama diantara kerajaan tersebut.
G.      Dampak Mobilitas Sosia
Gejala naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensikonsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensikonsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini dapat berbentuk konflik. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas.
a.       Konflik antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosialkarena ukuranukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut  kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas. Contohnya demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.

b.       Konflik antarkelompok sosial
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik. Contohnya tawuran pelajar, perang antar kampung, perang antar suku, perang antar geng dan sebagainya.
c.        Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan. Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
d.       Penyesuaian kembali
Setiap konflikpada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu llebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransiatau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut akomodasi.
e.       Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju
 karena adanya kesempatan untuk pindah strataKesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contohnya seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.
f.  Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik Mobilitas sosial yang terjadi pada masyarakat bisa mengakibatkan munculnya perubahan menuju yang lebih baik pada masyarakat. Contohnya masyarakat Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agrariske masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.
TUGAS !

1.       Mengapa perkawinan merupakan saluran yang efektif untuk melakukan mobilitas sosial ?
2.       Jelaskan dan beri contoh dari mobilitas sosial horizontal
3.       Dampak negative apa yang dapat ditimbulkan dengan adanya mobilitas naik? Sebutkan!
4.       Mengapa factor keagamaan bisa menyebabkan terjadinya mobilitas sosial ?
5.       Sebutkan saluran yang ada dalam mobilitas sosial?
6.       Sebutkan bentuk dari social climbing !
7.       Bagaimana cara seseorang melakukan mobilitas sosial? Jelaskan!
8.       Menurut anda, apakah gaya hidup seseorang menunjukan kelas sosial sesorang? Jelaskan!
9.       Mengapa banyak berbagai konflik yang muncul di masyarakat akibat mobilitas ?jelaskan!
10.    Coba jelaskan beberapa pentingkah mobilitas sosial bagi masyarakat !