Selasa, 22 September 2015

materi IPS Kelas X KD 2



A.      Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin, proses sosial dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:
1.       Interaksi Sosial yang Bersifat Asosiatif
Jika proses tersebut mengidentifikasikan adanya gerak pendekatan atau penyatuan, proses sosial Asosiatif meliputi:
A.      Kerja Sama
Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama di sini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia. Kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian dimulai sejak masa kanak-kanak di dalam kehidupan keluarga atau kelompok-kelompok kekerabatan.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu  in-group-nya)dan kelompok lainnya (yang merupakan out-group-nyd).Kerja sama mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat bersifat agresif apabila kelompok dalam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas karena keinginan-keinginan pokoknya tak dapat terpenuhi karena adanya rintangan-rintangan yang bersumber dari luar kelompok itu. Keadaan tersebut dapat menjadi lebih tajam lagi apabila kelompok demikian merasa tersinggung atau dirugikan sistem kepercayaan atau dalam salah-satu bidang sensitif dalam kebudayaan. Ada lima bentuk kerja sama, yaitu:
1.  Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.
2. Bargaining,yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsurunsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
 4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyau tujuan yang sama.
5. Joint venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyekproyek tertentu, seperti: pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dan seterusnya.
B. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi yaitu proses pertentangan atau konflik untuk mencapai kstabilan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan tidak kehilangan kepribadianya.
·         Tujuan Akomodasi adalah:
1.       Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham
2.       Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu
3.       Mewujudkan kerjasama antara kelompok-kelompok yang hidup terpisah akibat psikologis serta cultural dan mengusahakan peleburan kelompok-kelompok sosial yang terpisah.
·         Bentuk-bentuk Akomodas
a)       Coercion
Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh karena adanya paksaan.
b)       Compromise
Compromise adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

c)        Arbitration
Arbitration merupakan suatu cara menyelesaikan konflik melalui pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bertikai, keputusanya bersifat mengikat.
d)       Mediation
Mediation atau mediasi yaitu menyelesaikan konflik dengan mengundang pihak ketiga yang netral sebagai penasihat. Keputusan pihak ketiga ini tidak mengikat
e)       Conciliation
Concilitation (konsiliasi) adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.
f)        Tolerantion
Tolerantion (toleransi) yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing pihak.
g)       Stalemate
Stalemate merupakan suatu akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya. Hal ini disebabkan karena bagi kedua belah pihak sudah tidak ada kemungkinan lagi baik untuk maju maupun untuk mundur.
h)       Adjudication
Adjudication yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
Proses akomodasi menghasilkan beberapa hal terkait dengan manusia dengan manusia yang lain, antara lain:
a)       Integrasi Masyarakat
Akomodasi menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan latent yang kemungkinan besar akan melahirkan pertentangan baru.
b)       Menekan oposisi
Sering kali suatu persaingan terjadi demi keuntungan suatu kelompok tertentu (misalnya golongan produsen) dan kerugian pihak lain (misalnya konsumen).
c)        Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
Kondisi tampak bilamana ada dua orang, misalnya, bersaing untuk menduduki jabatan pimpinan suatu partai politik.
d)       Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan
agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah.
e)       Perubahan-perubahan dalam kedudukan
Pertentangan telah menyebabkan kedudukan individu dalam organisasi menjadi goyah dan akomodasi akan mengukuhkan kembali kedudukan, karena akomodasi menimbulkan penetapan baru terhadap kedudukan orang-perorangan dan kelompok.
f)        Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.
B.       Asimilasi(Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingankepentingan dan tujuan-tujuan bersama
Proses asimilasi terjadi bila:
 1. kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya;
 2. orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga;
3. kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapatlah diketahui bahwa faktorfaktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:
1.       toleransi;
2.       kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi;
3.       sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya;
4.       sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat;
5.       persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan;
6.        perkawinan campuran (amalgamation);
7.       adanya musuh bersama dari luar
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut:
1.       kehidupan suatu golongan tertentu yang terisolir dari masyarakat umum
2.       kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain yang sedang dihadapi
3.       kerugian dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain
4.       perasaan primordial, sehingga merasa kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan bangsa lain
5.       perbedaan yang sangat mencolok, seperti perbedaan cirri-ciri ras, perbedaan teknologi, dan perbedaan ekonomi.

C.       Akulturasi (Acculturation)
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan suatu kebudayaanya dihadapkan pada unsure-unsur kebudayaan asing.
Unsur-unsur yang menjadi masalah dalam perubahan sosial budaya, yaitu sebagai berikut:
1.       Unsure-unsur yang mudah diterima dan yang sulit diterima. Individu yang mudah menerima biasanya memiliki jiwa yang terbuka begitu njuga dengan sebaliknya
2.       Ketegangan dan konflik sosial yang timbul akibat adanya proses akulturasi
Unsur-unsur yang mudah diterima dalam akulturasi adalah:
1.       Kebudayaan materiil
2.       Teknologi ekonomi yang manfaatnya cepat dirasakan dan mudah dioperasikan
3.       Kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi setempat
4.       Kebudayaan yang oengaruhnya kecil
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima dalam akulturasi :
1.       Golongan muda yang belum mempunyai identitas dan kepribadian yang mantab (masih berjiwa labil dan emosional)
2.       Golongan masyarakat yang hidupnya belum memiliki status penting
3.       Kelompok masyarakat yang hidupnya tertekan
Individu yang sukar menerima budaya asing adalah:
·         Golongan tua yang masih terikat dengan tradisi lam
·         Kelompok masyarkat yang hidupnya sudah memiliki status penting
·         Kelompok masyarakat yang memisahkan dirisecara ekstrim

2.       Interaksi sosial yang Bersifat Disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disasosiatif mengarah pada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang berwujud persaingan (competition), kontroversi, dan permusuhan.
a.        Persaingan (Competition)
Persaingan adalah suatu proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan melalui bidang kehidupan.
Hal-hal yang menyebabkan persaingan adalah :
1.       Perbedaan pendapat mengenai hal yang prinsip
2.       Perselisihan paham yang mengusik harga diri dan kebanggaan masing-masing pihak yang ditonjolkan
3.       Persamaan kepentingan dalam hal yang sama
4.       Perbedaan sistem nilai dan norma dari kelompok masyarakat
Persaingan dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
1.       Timbulnya solidaritas kelompok sehingga rasa kesetiakawanan menjadi lebih tinggi
2.       Timbulnya perubahan sikap, baik positif maupun negative
3.       Kerusakan dan hilangnya harta benda serta hilangnya jiwa manusia jika terjadi benturan fisik.
Persaingan yang terjadi diantara umat manusia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa beberapa bentuk persaingan, antara lain:
1.       Persaingan ekonomi
Persaingan di bidang ekonomi timbul karena terbatasnya persediaan apabila dibandingkan dengan jumlah konsumen. Dalam teori ekonomi klasik, persaingan bertujuan untuk mengatur produksi dan distribusi.
2.       Persaingan kebudayaan
Persaingan dalam bidang kebudayaan menyangkut persaingan di bidang keagamaan, bahasa, kesenian, lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan, dan sebagainya.
3.       Persaingan kedudukan dan peranan
Adalah persaingan untuk mendapatkan kedudukan atau peranan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Apabila seseorang dihinggapi perasaan bahwa kedudukan dan peranannya sangat rendah, dia pada umumnya hanya menginginkan kedudukan dan peranan yang sederajat dengan orang-orang lain.
4.       Persaingan ras
Perbedaan ras, baik karena perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, maupun corak rambut dan sebagainya, hanya merupakan suatu perlambang kesadaran dan sikap atas perbedaan-perbedaan dalam kebudayaan.
b.       Kontravensi (Contravention)
 Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada  diantara persaingan dan pertentangan atau konflik. Kontravensi ditandai oleh adanya gejala ketidakpastian mengenai diri seorang atau suatu rencana dan persaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, keraguraguan terhadap kepribadian seseorang.
Adapun proses kontroversi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.       Kontrovensi secara umum, berupa penolakan, keengganan, atau mengganggu pihak lain
2.       Kontrovensi yang biasa, berupa makian, celaan dan sanggahan
3.       Kontrovensi yang intensif, berupa desas-desus atau gossip yang mengecewakan pihak lain
4.       Kontrovensi yang bersifat rahasia, berupaya menyebarluaskan rahasia pihak lain
5.       Kontrovensi yang bersifat taktis, berupa intimidasi, ancaman, provokasi, dan terror
Tipe-tipe kontravensi yang terjadi dalam kehidupan manusia antara lain:
(1)     kontravensi antar generasi dalam masyarakat;
(2)     kontravensi yang menyangkut seksual;
(3)     kontravensi parlementer;
(4)     kontravensi antar masyarakat;
(5)     antagonisme keagamaan;
(6)     kontravensi intelektual; dan
(7)     oposisi moral.

c.        Pertentangan (conflict)
Perbedaan-perbedaan pada manusia, baik itu fisik, pendapat, ide,  maupun sikap dan perilaku bilamana berlebihan dalam menyikapi bisa menjadikan konflik antara yang bersangkutan.  Pertentangan atau konflik adalah suatu proses sosial dimana  individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menantang fihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Perasaan memegang peranan penting terjadinya konflik, perasaan benci dan marah mendorong seseorang untuk melukai, menyerang bahkan menghancurkan pihak lain.
Konflik antar manusia baik secara individual maupun kelompok  pada umumnya disebabkan oleh:
(1)     perbedaan pendirian dan perasaan diantara individu atau kelompok;
(2)     perbedaan kebudayaan diantara kelompok;
(3)     perbedaan kepentingan antar individu dalam kelompok;
(4)     perubahan sosial, ang terjadi bisa mengakibatkan terjadinya konflik, karena adanya perbedaan yang keras dinatara manusia tentang nilai-nilai

Pertentangan atau konflik mempunyai beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1.       pertentangan pribadi;
2.       pertentangan rasial;
3.       pertentangan antara kelas-kelas sosial; (antara majikan-buruh)
4.       pertentangan politik; dan
5.       pertentangan internasional.
Sedangkan akibat dari adanya pertentangan dalam hidup manusia adalah:
1.       meningkatkan solidaritas sosial in-group
2.       goyah dan retaknya persatuan
3.       perubahan kepribadian para individu;
4.       hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia; dan
5.       akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

1 komentar:

  1. Sands Casino Review - SG Casino
    Sands Casino Review | SGCasino.com. This website contains 메리트카지노 reviews of SG casino software, bonuses, games, banking, Games: 550+Withdrawal Methods: VISA/MasterCard, Instant septcasino Withdrawal Times: 24-48hrs 메리트카지노

    BalasHapus